Minggu, 12 Desember 2010

"Cinta Gua nguras dompet gua"

sekarang mau cerita tentang cinta nih...
Banyak orang bilang "Cinta itu Buta " (Love is blind).
cinta itu hal yang paling menyenangkan dan takan terlupakan dalam hidup palagi cinta pertama.
tapi klo bagi gua seorang yang tak ber:"uang"cinta itu hanya menguras dompet gua...
tapi ceritanya bakal dimulai di posting selanjutnya cos gua dah ngantuk mau ngetik...

"cinta itu terima kita apa adanya jangan ada apanya"

Kamis, 02 Desember 2010

Profil Blogger

assalamualikum Wr.Wb
Salam Blog dari saya Muhammad Ridwan seorang siswa SMK Di Jakarta...
saya di kenal dengan nama iwan. saya alhamdulillah masih sekolah di SMKN 36 Jakarta.
sebetulnya alasan saya pertama kali membuat blog untuk salah satu syarat saya ikut ujian nasional.
Karena kepala sekolah saya yang sangat di bilang Hitech (mav klo tulisanya salah)
jadi kami seluruh siswa di SMK tersbut disuruh membuat blog.
dengan syarat harus harus ada posting 100 di blog kami agar bisa ikut ujian nasional.
Tapi kita ambil baiknya jadi kita bisa lebih mengerti dunia Blog itu apa.
Dan karena tugas ini juga saya dibelikan notebook oleh orangtua saya
walaupun ga canggih banget tapi tetep bisa buat ngetik (Alhamdulillah).
ya mungkin itu ajah kenalan dari saya.
salam blogger pemula

M.Ridwan

Sabtu, 27 November 2010

Diam menunggu

DIAM MENUNGGU

Diam menunggu keniscahyaan,
Rona mukaku kian memerah, biru, menghitam. Menahan riak amarah yang selama ini membisu. Mengepal tanganku hingga entah apa jadinya
Aku telah bosan menunggu
Jenuh aku dengan sekarang
Diam menunggu aku tidak sanggup
Tak ada waktu berkeluh,
Melenyapkan semua simfoni burukku, menggugurkan harapan-harapan kosong, membiaskan hari-hari kelabu. Sayangnya, semua itu hanya ilusi. Aku tidak mapu berpikir, tak mampu beraksi. Otakku diracuni rasa kecewa hingga darahku berwarna merana. Bukan lagi namanya berkeluh kesah, hampir tak ada harapan. Sisanya hanya menampar diri, mencaci kehormatan, dan menangisi kepergianku sendiri.
Kelak diakhir diamku, beribu aksara akan terkumpul menjadi susunan cerita tentang kediamanku. Sampai waktu menyaksikan sendiri keniscahyaanku, yang berbaring lelap menikmati kesenjaan, membungkam seluruh suara. Anganku menghampiri kehidupan laluku. Merangkai kenangan-kenangan silam. Tak mengerti dan tak peduli akan menuju yang mana abadi. Yang penting, hidupku adalah menunggu ketiadaanku. Kebahagiaanku adalah akhir diam dan menunggu.
Aksara-aksaraku ini akan memimpin prasasti sejarah lalu. Bagai kitab suci yang agung adalah bukti keberadaanku atas semesta.  Jangan kasihani aku,   aku hanya menanti . . . .ku
[nia5_01_112010]